Pada pertemuan keenam tanggal 11 Maret 2014
di gedung IDB, Pak Amril Muhammad menjelaskan tentang marketing mix dalam
manajemen pemasaran jasa.
Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Marketing mix merupakan alat yang tersedia
untuk meningkatkan reaksi dari target market dalam hubungannya untuk mencapai
tujuan pemasaran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi (7P),
yaitu: Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physical Environment.
a. Product
Adalah
segala sesuatu yang berupa barang dan jasa yang ditawarkan kepada masyarakat
untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan dan
memberikan kepuasan terhadap konsumen. produk juga merupakan metode yang
digunakan untuk mengembangkan/membedakan produk dan meningkatkan pemasaran atau
target pemasaran. Produk terdiri dari desain, teknologi, kegunaan, kenyamanan,
nilai jual, kualitas, kemasan, merk, pelengkap dan garansi. Tujuan
utama dari produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan
meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan.
Produk dibagi
menjadi tiga tingkatan, yaitu :
1. Produk
inti, yang merupakan inti atau dasar yang sesungguhnya dari produk yang ingin
diperoleh atau didapatkan oleh seorang pembeli atau konsumen dari produk
tersebut.
2. Produk
formal, yang merupakan bentuk, model, kualitas/mutu, merk, dan kemasan yang
menyertai produk tersebut.
3. Produk
tambahan, adalah tambahan produk formal dengan berbagai jasa yang menyertainya,
seperti pemasangan, pelayanan, pemeliharaan, dan pengangkutan secara cuma-cuma.
b. Price
Adalah
sejumlah uang yang disediakan konsumen untuk membayarkan suatu produk atau jasa. Oleh
karena menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat
penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang dapat dicapai oleh
perusahaan.
Apa arti harga
terbaik untuk sebuah produk?
Harga terbaik untuk
sebah produk adalah bagian yang sangat penting dalam bauran pemasaran.
Penentuan Harga
- Sebuah harga yang rendah akan menarik penjualan. Hal ini memungkinkan
untuk menjual dalam jumlah besar dengan biaya rata-rata rendah.
- Sebuah harga rata-rata akan berarti Anda perlu melengkapi
dengan saingan Anda dengan cara selain harga, misalnya dengan memiliki kualitas
produk yang lebih baik atau promosi yang lebih baik
- Sebuah harga yang tinggi dapat dikenakan biaya jika
produk Anda melihat yang lebih baik daripada pesaing Anda
Strategi Penetapan Harga
Strategi penetapan harga adalah tahapan dimana perusahaan
mengklasifikasikan dan menggolongkan produk atau jasa yang dihasilkannya
merupakan ‘produk baru’ yang belum memiliki konsumen loyal/tetap atau ‘produk
yang telah beredar’ yang telah memiliki pangsa pasar tersendiri.
Strategi penetapan harga ini juga berhubungan dengan siklus
kehidupan produk (Product Life Cycle) dimana suatu produk
memiliki empat tahapan utama yakni, Perkenalan, Pertumbuhan, Kematangan dan
Penurunan.
Secara khusus strategi penetapan harga ini terdiri dari;
Produk Baru
Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk
produk baru atau tahap perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif strategi
penetapan harga, yaitu:
1.
Harga Mengapung (Skimming Price)
Memberikan harga tinggi untuk menutup biaya dan menghasilkan
labamaksimum (perusahaan dapat meyakinkan konsumen bahwa produknya berbeda
dengan produk sejenis yang lain.)
Pendekatan skimming sangat efektif jika terdapat diferensiasi
harga pada segmen tertentu dan pesaing relatif sedikit. Skimming
juga dapat dimanfaatkan untuk membatasi permintaan sampai perusahaan merasa
siap untuk melakukan produksi masal.
2.
Harga Penetrasi
Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan
permintaan, strategi ini dapat diterapankan pada situasi pasar tidak
terfragmentasi ke dalam segmen yang berbeda, serta produk tersebut tidak
mempunyai nilai simbolis yang tinggi. Pendekatan ini juga efektif terhadap
sasaran pasar yang sensitif harga.
Produk Yang Telah Beredar
Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar ini
tentunya tidak terlepas dari posisi produk atau jasa tersebut dari siklus
kehidupan produk, dalam hal ini tahapan siklusnya berada pada 3 (tiga)
tingkatan berikutnya setelah perkenalan yakni:
1.
Tahap Pertumbuhan
Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan meningkat
disertai munculnya pesaing. Pada awalnya terjadi pertumbuhan yang cepat,
strategi yang diterapkan adalah tetap mempertahankan harga produk/pasar.
Ketika pertumbuhan melambat, terapkan strategi harga agresif ; menurunkan
harga untuk mendorong penjualan sekaligus menghadapi persaingan yang semakin
ketat.
2.
Tahap Kematangan
Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan kunci
efektivitas strategi penetapan harga. Pada tahapan ini perusahaan harus
benar-benar responsif terhadap situasi pasar, konsumen maupun pesaing
3.
Tahap Penurunan
Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya jumlah
permintaan secara terus-menerus, sebagai tahap terakhir daur hidup produk
terdapat dua alternatif langkah utama yang dapat dipilih.
c. Place
Adalah
rute/perjalanan dari produk yang diambil dari pabrik ke konsumen. Pembeli dan penjual
bertemu bersama dalam berbagai cara seperti: di took, pesan antar, kios, TV
shopping channel, internet, Koran, majalah, mail order, dll.
Channels
of Distribution (Alur Distribusi)
Factory
– wholesaler – retailer – consumer
Factory
– retailer – consumer
Factory
– consumer
Permasalahan
yang diutamakan dalam mata rantai saluran distribusi adalah kelancaran
penyampaian dan pemindahan barang serta hak milik atas penguasaan produk
tersebut, mulai dari pedagang besar, pedagang menengah, dan pengecer sampai
akhirnya ke tangan konsumen. Jadi saluran distribusi menyangkut aliran produk
dan hak milik atau penguasaan atas produk tersebut.
d. Promotion
Adalah
bagaimana membuat pelanggan mempunyai perhatian, terpengaruh untuk membeli atau
strategi untuk membuat pelanggan mempengaruhi keberadaan produk/jasa. Tujuannya
untuk mempengeruhi, menginfirmasikan, mengingkatkan kembali. Menurut Kotler yang
dimaksud dengan promosi adalah : “Promotion includes all the activities the
company undertakes to communicate and promote its product the target market”.
Promosi
melalui media seperti pada televisi, koran,
majalah, radio, film, billboard, internet, dll. Ada juga faktor yang
mempengaruhi dalam pemilihan tempat promosi, yaitu: produk, pelanggan yang
menjadi target, jenis cakupannya, jumlah yang ingin dihabiskan dan iklan yang
digunakan oleh pesaing.
Menurut Philip Kotler promotion tools
didefinisikan sebagai berikut :
1. Advertising (Periklanan)
Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya
non personal dilakukan oleh sponsor yang diketahui.
2. Personal selling (Penjualan perorangan)
Penjualan perorangan yang dilakukan oleh para
wiraniaga yang mencoba dan membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus.
3. Sales promotion (Promosi penjualan)
Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu
mendapatkan konsumen yang bersedia membeli produk atau jasa suatu perusahaan.
4. Public relation (Publisitas)
Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak
langsung dimana produk atau jasa suatu perusahaan disebarluaskan oleh media
komunikasi.