Manajemen Piutang
Menurut Jhon. J Wild, K.R
Subrayaman, Robert F. Halsey 2005 : 260, piutang adalah nilai jatuh tempo yang berasal
dari sebuah penjualan barang atau jasa dari pemberian dan pinjaman uang. Terdapat
jenis-jenis piutang, ada piutang dagang, piutang wesel dan piutang lainnya. Piutang
dagang adalah jumlah piutang dari pelanggan yang terjadi karena transaksi
penjualan barang atau jasa. Piutang wesel adalah surat pernyataan berhutang
atau janji pelunasan secara tertulis. Sedangkan piutang lainnya meliputi
piutang yang berasal bukan dari pedagangan.
Selanjutnya ada perputaran piutang, yaitu usaha
(account receivable turn over) untuk mengatut seberapa sering piutang usaha
berubah menjadi kas dalam setahun. Posisi piutang dan taksiran waktu
pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang turn
over receivable yaitu dengan membagi total penjualan kredit netto dengan
piutang rata-rata.
Selanjutnya, terdapat metode
penghapusan piutang. Terdapat metode pengahapusan langsung dan metode
penyisihan. Metode penghapusan langsung adalah kerugian piutang yang tidak bisa ditagih,
dicatat langsung pada periode saat terjadinya penghapusan piutang dengan
perkiraan debet “ beban penghapusan piutang “ dan kredit perkiraan “ piutang
dagang “. Perusahaan memilih metode ini karena menggambarkan benar kapan
piutang benar-benar tidak akan tertagih. Namun, kerugiannya laporan laba rugi
bersih menjadi tertanggu apabila jumlah beban tak tertagih dilaporkan dalam
jumlah yang besar. Sedangkan metode penyisihan adalah metode ini dilakukan pada saat
setiap akhir periode yang dilakukan dengan penaksiran terhadap piutang yang
dimiliki perusahaan atau organisasi, sehingga dapat diperoleh taksiran dari
piutang yang disangsikan dapat diterima pembayarannya. Taksiran ini dapat
dicatat pada perkiraan debet “ beban piutang “ dan kredit pada perkiraan “
penyisihan piutang “.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar