Konsep Dasar Jasa
Pada perkuliahan pertemuan ketiga
kali ini, dibahas tentang konsep dasar jasa. Dalam ilmu ekonomi, jasa atau layanan adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah
interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak
menghasilkan transfer kepemilikan. (Wikipedia)
Pengertian Jasa
Menurut beberapa ahli
a. Jasa adalah semua aktivitas
ekonomi yang hasilnya bukan merupakan produk yang dapat dilihat secara fisik
atau kontruksi, yang secara umum dikonsumsi secara bersamaan saat produksi dan
memberikan nilai tambah dalam beberapa bentuk (seperti kenyamanan, hiburan dan
kesehatan).
(Zenthalm and Bitner, 1996)
b. Jasa ialah setiap tindakan atau
unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara
prinsip tidak berwujud dan menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya
bisa dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk.
Kotler (2000:428)
c. Jasa adalah setiap kegiatan atau
manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya
tidak berwujud, serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses
produksinya mungkin dan mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.
Djaslim Saladin
(2004:134)
Karakteristik Jasa
a. Intangibility
= tidak berwujud
- Tidak dapat dirasa, diraba, dicium, didengar, sebelum jasa itu dibeli (menggambarkan kinerja)
- Pelanggan membeli jasa, bisa dikonsumsi tapi tidak bisa dimiliki
- Kualitas jasa tampak pada tempat, orang, bahan-bahan, harga dan simbol
- Tugas penyedia jasa = managing the evidence, tangibilize the intangible (Levit, 1977)
b. Inseparability
= tidak dapat dipisahkan
- Jasa dijual dulu, diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan atau pada waktu dan tempat yang sama
- Interaksi penyedia dan pelanggan mempengaruhi hasil jasa
- Kunci sukses pada kualitas penyedia dan keterlibatan pelanggan
- Fasilitas pendukug dan pemilihan lokasi penyedia jasa menjadi pertimbangan utama pelanggan
c. Variability/Heterogeneity
= berubah-ubah
- No standardized output = bervariasi bentuk, kualitas, jenis
- Penyebabnya adalah kerjasama pelanggan, motivasi penyedia layanan, beban kerja perusahaan (Boove, Houston & Till, 1995)
- Upaya untuk menjaga kualitas jasa= investasi personil, standarisasi proses, memantau kepuasaan pelanggan
d. Customization
Merupakan desain
kebutuhan pelanggan
e. Perishability
= tidak tahan lama
- Komoditas jasa tidak tahan lama, tidak dapat disimpan
- Bisa disimpan dalam bentuk reservasi
- Permintaan pelanggan bervariasi dipengaruhi musim
Macam-macam
jasa
Menurut
Converse (1992:233), macam-macam jasa seperti yang telah disebutkan diatas,
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Personalized services
Personalized services adalah jasa yang sangat mengutamakan
pelayanan orang dan perlengkapannya, seperti tukang cukur, salon kecantikan,
laundry, foto, dll. Sementara itu, yang sangat perlu diperhatikan dalam pemasaran
jasa antara lain adalah lokasi yang baik, menyediakan fasilitas dan suasana
yang menarik, serta nama baik yang bersangkutan. Dalam marketing personal services
diusahakan supaya timbul semacam patronage motive yaitu keinginan untuk menjadi
langganan tetap. Contohnya patronage ini bisa timbul di dalam usaha laundry karena
kebersihan, layanan yang ramah serta baik.
b. Financial services
Financial services terdiri dari:
· Banking services (Bank)
· Insurance services (Asuransi)
· Investment securities (Lembaga penanaman modal
· Public utility and Transportation services
Perusahaan public utility
mempunyai monopoli secara alamiah, misalnya perusahaan listrik dan air minum.
Para pemakainya terdiri dari: domestic consumer (konsumen lokal), commercial
and office (perkantoran dan perdagangan), municipalities (kota praja, pemda).
Sedangkan dalam transportation services, meliputi:
angkutan kereta api, kendaraan umum, pesawat udara, dsb. Pelayanan disini
ditujukan untuk angkutan penumpang dan angkutan barang.
c. Entertainment
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah usaha-usaha di bidang olahraga, bioskop, gedung-gedung pertunjukan, dan usaha-usaha hiburan lainnya. Metode marketing yang dipakai adalah sistem penyaluran langsung dimana karcis dijual di loket-loket.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah usaha-usaha di bidang olahraga, bioskop, gedung-gedung pertunjukan, dan usaha-usaha hiburan lainnya. Metode marketing yang dipakai adalah sistem penyaluran langsung dimana karcis dijual di loket-loket.
d. Hotel services
Hotel merupakan salah satu sarana dalam bidang kepariwisataan.
Dalam hal ini hotel perlu mengadakan kegiatan bersama dengan tempat-tempat
rekreasi, hiburan, travel biro, dan sebagainya.
Kunci Sukses Jasa
- Renewing the service offering ( pembaharuan pelayanan)
- Localizing the point of service system (menemukan tempat dari pelayanan sistem)
- Leveraging the service contact (memanfaatkan kontrak pelayanan, harus ada komitmen pelanggan dengan pembeli)
- Using information power strategically (memanfaatkan kekuatan informasi yang strategis)
- Determining the strategic value of a service business (nilai-nilai strategis yang dapat mempengaruhi pelayanan bisnis)