Sabtu, 13 September 2014

Pertemuan ke 1 - Manajemen Keuangan

Kerangka Kompetensi Abad 21



Pada pertemuan pertama mata kuliah Manajemen Keuangan pada hari Senin, 8 September 2014, pukul 14.40 di ruang 306. Bpk. Amril Muhammad selaku dosen menjelaskan tentang “Kerangka Kompetensi Abad 21 dan Implikasinya Terhadap Proses Pembelajaran”.

Yang dijelaskan dari materi ini yaitu kerangka kompetensi yang diperlukan seseorang untuk menunjang kehidupan dan karirnya diperlukan kompetensi pembelajaran dan inovasi, bukan hanya berpengetahuan saja tetapi juga dilengkapi berkemampuan kreatif ,kritis, berkarakter kuat serta didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan teknologi. Untuk mewujudkannya maka diperlukan fasilitas yang memadai dalam pendidikan serta siswa diberikan portofolio dalam pengembangan kemampuan siswa. Dalam pengembangan SDM juga dituntut untuk memiliki wawasan yg luas, keterampilan global serta sikap dan perilaku yang mandiri, fleksibel, kreatif, dll.
Terdapat juga 4 pilar pendidikan UNESCO yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu:

1.      Learning to know (belajar mengetahui) : untuk mencari informasi yang dibutuhkan dan berguna bagi kehidupan
2.   Learning to do (belajar melakukan sesuatu) : pendidikan mengajari untuk dapat terampil dan melakukan sesuatu yang bermakna sehingga berguna bagi kehidupan
3.      Learning to be (belajar menjadi sesuatu) : penguasaan keterampilan dan pengetahuan merupakan proses menjadi diri sendiri, sehingga dapat dijadikan tempat belajar untuk menjadikan dirinya sesuatu yg bermakna
4.      Learning to live together (belajar hidup bersama) : bertujuan agar dapat menjadi pribadi yang saling menghargai, bekerjasama, terbuka, memberi dan menerima orang lain

Dalam pengelolaan pendidikan tersebut tedapat input – proses – output. Input terdiri dari peserta didik (raw input); SKL, kurikulum, pendidikan, sarpras, pembiayaan (instrumental input), dan lingkungan yang mendukung (envirmental input). Selanjutnya dari input tersebut terbentuk suatu proses pembelajaran yang didukung oleh metode dan strategi pembelajaran. Sehingga akan menghasilkan output berupa peningkatan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, kecakapan dan kesiapan.

Agar proses pembelajaran dapat tercapai tujuannya diperlukan juga pengetahuan yang mendukung pembelajaran tersebut, yaitu pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognisi. Pengetahuan factual yaitu pengetahuan tentang elemen-elemen dasar yang perlu diketahui peserta didik terkait hal-hal yang akan dipelajari dalam sebuah topik. Pengetahuan konseptual yaitu tentang saling keterkaitan diantara elemen-elemen dasar. Pengetahuan procedural yaitu tentang cara melakukan sesuatu. Pengetahuan metakognisi yaitu tentang kognisi peserta didik sendiri dan pengetahuan tentang kapan menggunakan pengetahuan konseptual atau prosedural tertentu.

Dalam proses pembelajarannya menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dari hasil belajar tersebut akan melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Dalam abad 21 ini diperlukan pembelajaran dalam bentuk pendekatan scientific. Yaitu Proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar  peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. 

Kegiatan belajar yang dilakukan pada tahap mengamati yaitu membaca, mendengar, menyimak, melihat. Selanjutnya siswa akan  bertanya tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan. Setelah mereka mengerti dengan semua hal tentang apa yang diamati maka siswa akan mengumpulkan informasi, seperti wawancara narasumber, melakukan ekserimen, dll. tahap terkahir yang mereka lakukan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.